KORPRI Dampingi Anggota Kembangkan Usaha dan Tingkatkan Kesejahteraan

   

Umbulharjo - KORPRI Kota Yogyakarta secara resmi memulai Pelatihan Dasar dan Pengantar Program KYOS Batch I, yang diikuti oleh 13 anggota KORPRI di Sekretariat KORPRI Kota Yogyakarta, Kamis (20/2). Program ini merupakan Program Unit Inkubasi Bisnis KORPRI Yogyakarta Official Store (KYOS) yang bertujuan untuk memberikan pendampingan dan pelatihan bagi anggota KORPRI yang ingin memulai atau mengembangkan usaha mereka secara berkelanjutan.

 

Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta selaku Ketua Dewan Pengurus KORPRI Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, menyebutkan bahwa program ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin anggota KORPRI. Ia menegaskan bahwa program inkubasi ini akan berlangsung selama enam bulan dengan pendampingan intensif agar peserta dapat mencapai tahap implementasi bisnis yang matang.

 

“Saya masih ingat ketika kita pertama kali melakukan sosialisasi KYOS di Taman Pintar kepada anggota KORPRI November 2024, memperkenalkan program inkubasi bisnis yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan. Hari ini, kita melanjutkan perjalanan. Program inkubasi bisnis KYOS bukan sekadar inisiatif jangka pendek, melainkan sebuah proses berkelanjutan,” ujar Aman.

 

Ketua Dewan Pengurus KORPRI Kota Yogya, Aman Yuriadijaya memberikan arahan kepada peserta inkubasi bisnis KYOS

 

Inkubasi bisnis adalah sebuah proses, lanjutnya. Ada tahapan belajar, berkembang, dan akhirnya menghasilkan. Para alumni batch pertama akan diwisuda setelah menunjukkan kematangan usaha. 

 

"Kami ingin membangun ekosistem bisnis yang kuat bagi anggota KORPRI, agar mereka tidak hanya sukses dalam tugas sebagai ASN, tetapi juga memiliki peluang ekonomi yang lebih luas. Indikator sukses dari KYOS sendiri dengan tumbuhnya kegiatan ekonomi yang terstruktur dan berkelanjutan,” ungkapnya.

 

Pewakilan managemen KYOS, Karmila menjelaskan peserta pelatihan batch I telah melewati proses seleksi. Sebelumnya, KORPRI Kota Yogyakarta melakukan survei kepada seluruh anggota untuk mengetahui para anggota sudah memiliki usaha atau masih berencana memulai bisnis. Selain itu, survei ini juga bertujuan untuk mengukur minat dan kesiapan dalam berwirausaha. 

 

“Dari hasil survei tersebut, kami melakukan penyaringan lebih lanjut hingga akhirnya terpilih 13 orang yang benar-benar siap dan bersedia berkomitmen mengikuti program ini. Mengingat program ini akan berlangsung selama enam bulan bahkan lebih,” ungkapnya.

 

Karmila menegaskan jumlah peserta dalam batch pertama ini cukup sedikit agar dapat melakukan pendampingan secara optimal sehingga setiap peserta bisa benar-benar "menetas" dan berhasil membangun usaha. 

 

Peserta pelatihan dasar program kyos batch 1

 

“KYOS sendiri merupakan branding dari unit inkubasi bisnis KORPRI yang dirancang untuk memberikan pembelajaran kewirausahaan bagi anggota.  Peserta tidak hanya diberikan pelatihan dasar, tetapi juga mendapatkan layanan konsultasi dan pendampingan bisnis yang berkelanjutan,” jelas Karmila.

 

Secara umum, pihaknya mendorong peserta untuk mengembangkan usaha di sektor ritel karena model bisnis ini lebih fleksibel dan memungkinkan untuk dijalankan oleh ASN yang memiliki tugas dan jam kerja tetap. Menurut Karmila, usaha ritel dapat dijalankan secara paralel dengan pekerjaan utama tanpa mengganggu tanggung jawab sebagai aparatur sipil negara. 

 

“Beberapa opsi lain, usaha yang bisa disambi atau yang sudah memiliki konsep matang seperti waralaba atau franchise. Tapi yang lokal, banyak yang mudah diadopsi serta tidak memerlukan investasi besar,” terangnya.

 

Pihaknya juga menegaskan bahwa KYOS memberikan kebebasan bagi setiap peserta untuk memilih jenis usaha yang sesuai dengan minat dan potensi. 

 

Tanya jawab diskusi program bisnis

 

Sebagai mitra bagi anggota KORPRI yang ingin berwirausaha, KYOS menyediakan berbagai fasilitas untuk mendukung perjalanan bisnis peserta. Mulai dari pelatihan dan konsultasi, hingga pendampingan dalam hal akses keuangan, distribusi, serta pemasaran. Bagi peserta yang ingin mengembangkan bisnis non-ritel, KYOS juga siap membantu dalam membangun jaringan penjualan, mencari produsen, hingga mendampingi dalam proses perizinan usaha.

 

“Yang menjadi tantangan, setiap peserta memiliki kesibukan dan tanggung jawab pekerjaan yang berbeda-beda, sehingga butuh komitmen untuk menjalankan program ini tanpa mengabaikan tugas utama sebagai pegawai negeri. Tapi kami membuka konsultasi setiap hari Rabu di Kantor Sekretariat KORPRI,” jelas Karmila.

 

Harapannya, melalui KYOS, KORPRI Kota Yogyakarta dapat membangun ekosistem bisnis yang kuat, berkelanjutan, dan bermanfaat bagi anggota KORPRI serta masyarakat luas. (Chi).